Review Honda CBR250RR: Performa Mantap dan Tampilan Keren Ala Moge Look!

Pada hari minggu kemarin saya mendapatkan kesempatan emas untuk menjajal performa sang jagoan baru AHM dikelas 250cc yakni CBR250RR, kesempatan itu datang ketika mendapat pesan via whatsap dari sahabat sekaligus blogger senior om Leopold untuk turut mendampingi test ride CBR250RR milik beliau. Ada 4 motor dengan jenis yang berbeda yang ikut pada kesempatan kali ini diantaranya Honda CBR250RR, Yamaha R25, Kawasaki Ninja 250R dan KTM Duke 690.

copy-of-22

Saat pertama melihat dari depan CBR250RR secara spontan yang muncul didalam fikiran adalah Ducati Panigale, ya memang pada kenyataannya seperti itu guys… keren banget! meski disatu sisi saya agak terheran-heran mengapa terinspirasi oleh Panigale bukan merujuk pada CBR1000RR. Dari samping motor ini terlihat compact sekali, enggak hanya itu aura sporty kental terasa akibat USD berwarna gold, rangka merah, disk brake ganteng dan fairing yang menjulur sampai kebawah mesin lalu memanjang sampai berada diatas standar samping. Nah ini bagian yang paling keren, saat CBR250RR ini jalan dan kita berada dibelakangnya… motor ini benar-benar moge look banget, hal itu dikarenakan desain bagian buritan yang melebar namun pipih dan lampu remnya yang minimalis.

copy-of-dsc_6405

Kami mulai perjalanan dari SPBU Shell Foresta dengan arah tujuan Jasinga – Rangkas Bitung, saat awal riding CBR250RR dijajal lebih dulu oleh rider KTM Duke 690. Setelah sampai setengah jalan kami berhenti disisi tebing untuk foto-foto. Nah.. giliran saya dipersilahkan oleh Om Leo untuk mengeksplorasi CBR250RR dijalan yang kondisinya benar-benar mengetes kemampuan motor sampai pada batasnya, kalau teman-teman pernah melewati jalur Cikidang.. kira-kira mirip seperti itu. Jalanan mulus dihiasi dengan trek lurus nan sepi, dan didominasi oleh tikungan-tikungan yang asyik buat miring-miring tapi tetap harus waspada :D.

copy-of-dsc_6406

Oke, kunci kontak on dan terlihat riding mode dalam posisi Sport, segera saya rubah menjadi sport plus. Bukan tanpa alasan guys.. karena menurut saya pribadi potential buyer kelas 1/4 liter kebanyakan adalah rider yang sebelumnya mengendarai kelas dibawahnya (seperti skutik cc kecil, sport / naked 225 kebawah, dll), jadi alasan mereka membeli motor sport fairing 250cc 2 slinder.. selain karena desain yang keren sudah tentu mereka ingin merasakan sensasi muntahan power 2 silinder. Riding mode dikelas 250cc? adalah suatu keberanian menjadikan fitur terbaru yang patut diapresiasikan, namun disatu sisi menjadi terkesan mubazir karena alasan tersebut diatas dan juga terlebih variasi output power hanya beda tipis.

dsc_6382-copy

Berhubung para rider yang ikut touring kali ini tergolong expert semua (kecuali saya yang amatiran hehehe) maka saya yang butuh adaptasi untuk mengendari CBR250RR Β dan mempersilahkan mereka semua riding didepan. Awalnya saya kira bakal kelelahan riding CBR250RR karena menggunakan stang model underyoke, namun itu semua sirna setelah saya duduk diatas jok dan meraih stang. Memang benar underyoke namun bukan “murni” khas underyoke yang otomatis dipastikan rider bakal membungkuk, underyoke pada CBR250RR ini terbilang masih cukup tegak dan nyaman kok guys.. meski enggak setegak stang Yamaha R25, wah.. keren deh… tampilan dapat nyaman juga dapat!copy-of-dsc_6407

10 menit riding saya mulai terbiasa dengan CBR250RR, perlahan namun pasti saya dapat mengejar ketertinggalan dengan rider expert didepan yang berjarak kira-kira 300meter didepan. Saya suka dengan akselerasi CBR250RR terlebih ketika RPM berada diangka 10.000 keatas, saya merasakan adanya dorongan power ekstra yang cukup besar, asyik nih.. untuk menaikan adrenalin guys hehehe. Ketika merasa sudah menyatu dengan karakter motor baru deh saya berani ikut-ikutan miring habis, mungkin puluhan bahkan ratusan tikungan dengan karakter yang berbeda-beda telah saya lalui bersama rombongan… dengan bermodalkan USD saya merasa CBR250RR tampil lebih lebih baik dari segi handling, motor begitu nurut ditekuk sampai sejauh mana rider menginginkannya. Bahkan beberapa tikungan tusuk konde / hair pin saya coba libas dengan kecepatan konstan dan CBR250RR berhasil melewatinya tanpa kendala berarti, motor tidak mengalami gejala ngebuang guys bahkan dalam kondisi jalan agak bergelombang sama sekali enggak limbung.

copy-of-dsc_6410

Pengeremannya juga mantap guys, saat asyik riding saya sampai lupa wejangan dari om Leo yang terbiasa melewatinya.. “hati-hati ya jangan keenakan, ada tikungan jeb-men aka jebakan betmen”. Wah.. benar saja guys, saya kira didepan ada tikungan high speed anteng saja saya biarkan motor masuk tikungan dengan kecepatan konstan, lah… ternyata setelah masuk kedalam tikungan bukan karakter high speed melainkan patah ditengah.. waduh syukur pengeremannya sudah ABS, jadi saya bisa segera mengoreksi kecepatan dan jalur dengan seketika dan lancar.

copy-of-dsc_6365

Well, demikian pengalam saya berkendara bersama Honda CBR250RR. Hadir paling akhir diantara rival lainnya ia tampil lebih baik, tentu itu adalah hal yang lumrah dan tidak mengagetkan (yang mengagetkan justru kalau CBR250RR tampil biasa saja atau bahkan dibawah rival) karena tim R&D dapat belajar dan mencari “”celah” dari rival yang lebih dulu lahir. Wah, semoga saja kedepannya Yamaha R25 bakal segera tampil all out meladeni kompetisi dikelas 250cc 2 silinder ya! Kawasaki bagaimana? wah.. dengar-dengar sih mereka malah akan rilis 250cc 4 silinder nih.. semoga saja harga enggak jauh dari tipe teratas CBR250RR ya.

Kesimpulannya: CBR250RR merupakan sport 250cc 2 silinder dengan performa mantap dan desain yang benar-benar moge look!

Thanks for reading guys, yuk diisi kolom komentarnya… πŸ˜‰

 

Yuk bagikan artikel ini...

11 comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *