Yamaha NMAX 155 VS Honda PCX 150 eSP PART 1: Duel Mesin 155cc Blue Core + VVA VS Mesin 150cc eSP!

Ada yang berbeda dengan suasana akhir tahun kali ini didunia otomotif roda dua di tanah air, masuk dipertengahan Desember 2017 akhirnya AHM memperkenalkan gacoan barunya dikelas premium scooter yakni Honda PCX 150 ESP.
Yamaha NMAX 155 yang tadinya begitu leluasa melenggang sendirian dikelasnya tanpa perlawanan berarti dari Honda PCX 150 versi CBU (produk global), maklum saja karena diantara keduanya terpaut selisih harga yang cukup jauh (selisih belasan juta rupiah). Setelah sekian tahun lamanya issue beredar tentang kelahiran PCX Lokal, kemudian sempat dialihkan ke Honda Forza Lokal (harganya di Eropa sadis bro!), akhirnya datang juga nih guys… perkiraan harga akan dibandrol hanya mulai dari 27juta sampai 32juta rupiah, wow mantap AHM… mepet banget sama NMAX!
Oke guys kita langsung bahas ke topik artikel ya, komparasi Yamaha NMAX 155 VS Honda PCX 150 Esp bagian pertama khusus membahas seputar sektor mesin.
Sektor Mesin Yamaha NMAX
Blue Core
Sesuai dengan sticker yang menempel pada bagian cover stangnya, Yamaha NMAX 155 sejatinya sudah mengadopsi Blue Core. Dengan filosofi Blue Core tersebut terbukti Yamaha NMAX155 memiliki mesin yang hemat konsumsi BBM, namun tetap bertenaga dan tentunya tetap fun dikendarai. Oh iya.. yang enggak kalah penting powernya gede guys hehhee.
Mesin Yamaha NMAX sanggup memuntahkan power sebesar 14,8hp/8000rpm dan torsi sebesar 14,4Nm/6000rpm.
Teknologi VVA
Seperti yang tertera pada tabel diatas guys, Yamaha NMAX menggendong mesin canggih dengan kubikasi 155cc, SOHC, 4 Valve, Blue Core dan berteknologi VVA. kita refresh lagi ya seputar pengetahuan VVA, berdasarkan penjelasan dari pak Ridwan, Service Education PT.YIMM, VVA akan menjaga tenaga dan torsi maksimum tetap didapat pada semua putaran mesin. Hal itu didapat karena klep akan menyesuaikan faktor timing, durasi, dan lift.
Setelah putaran mesin mencapai 6.000 rpm, VVA pada NMAX akan aktif. ECU memberikan instruksi ke selenoid untuk pindah kem. VVA mengubah durasi intake low cam jadi intake high cam. Valve berubah, durasi berubah, lift berubah, otomatis tenaga siap terus ”mengisi”.
DiASil Cylinder

Penampakan DiASil Cylinder masih mulus setelah dipakai 51.000KM
Oh iya, selain teknologi VVA.. pada mesin Yamaha NMAX juga sudah disematkan teknologi DiASil Cylinder. DiASil merupakan singkatan dari Die Aluminium Silicon, teknologi canggih ini terbuat dari material aluminium yang dicampur dengan silicon, kemudian DiAsil disematkan pada bagian dinding silinder, hasilnya dapat diketahui kini dinding silinder menjadi lebih kuat guys.
Forged Piston
Kemudian pada bagian piston juga bukan piston pada umunya (casting) loh guys, Yamaha NMAX menggunakan forged piston. Sesuai dengan namanya guys, proses pembuatan piston jenis ini ditempa seperti keris yang dipanaskan lalu dipukul hingga berubah bentuk seperti yang diinginkan. Hasilnya, struktur logam yang tercipta lebih padat dan kuat. Materialnya dari alumunium alloy yang berbentuk billet atau tabung kemudian dipotong-potong mendekati ukuran piston yang dikehendaki, selanjutnya tabung kecil ini lalu dipanaskan hingga 4000 derajat celcius tanpa meleleh.
Gambaran proses pembuatan forged piston:
Setelah panas lalu dimasukkan ke cetakan dan dipukul agar bentuknya sebesar lubang cetakan yang berbentuk piston. Proses tempa ini dilakukan dengan tekanan hingga 600 ton sehingga strukturnya lebih padat, tipis namun kuat. Proses yang terakhir yakni finishing guys, untuk proses finishing tetap menggunakan proses machining dengan mesin bubut CNC, proses pembentukan piston menggunakan mesin CNC sampai sempurna.
Kelebihan dari forged piston tentu saja pada kekuatannya, selain itu dengan forged piston bisa mendapatkan celah piston yang sesuai dan konsisten. Forged piston juga cocok untuk kompresi tinggi dan memiliki koefisiensi gesek yang lebih baik, oh iya guys.. karena strukturnya padat, desain piston bisa dibuat jadi lebih tipis sehingga ringan yang pada akhirnya berpengaruh pada performa mesin.
Yuk simak bukti kekuatan DiASil Cylinder & forged piston, ini dia artikelnya:Jarak Tempuh Tembus 51.160KM, Mesin Yamaha Vixion Ini Masih Mulussss..
Sektor Mesin Honda PCX 150 eSP
Tipe mesin | : | 4 Langkah, SOHC, PGM-FI, berpendingin cairan, eSP |
Volume langkah | : | 149,3 cc |
Diameter x Langkah | : | 57,3 x 57,9 mm |
Perbandingan kompresi | : | 10,6:1 |
Transmisi | : | Otomatis, V-matic |
Kopling | : | Otomatis, sentrifugal, tipe kering |
Enggak begitu lengkap informasi yang bisa saya peroleh dari tabel diatas, iya.. meski tertera kubikasi mesin, diameter x langkah dan perbandingan kompresinya, masih menyisakan pertanyaan yang penting banget guys.. berapa sih power dan torsi yang dimiliki oleh mesih Honda PCX 150 eSP ini? sama sekali enggak dijelasin guys.
Beruntung saat mencari referensi seputar mesin yang dipakai oleh Honda PCX 150 eSP ini, saya mendapatkan pencerahan nih hehehe. Mengutip dari artikel www.oto.com, disitu disebutkan bahwa Honda PCX 150 eSP ini menggunakan basis mesin yang sama dengan Honda Vario 150, namun intake dan exhaust berbeda. Tetap ada perubahan untuk menyesuaikan agar performanya lebih baik.
Sebagai perkiraan saya ambil data milik Vario 150, dimana mesin Vario 150 tersebut memiliki power sebesar 12,46hp/8500rpm dan torsi sebesar 12,8Nm/5000rpm. Semoga saja dengan dilakukan beberapa perubahan pada basis mesin tersebut, dapat meningkatkan power dan torsi ya guys.. bukan apa-apa, karena sekarang bukan bobot Vario 150 lagi yang menjadi beban hehehe.. ada kemungkinan Honda PCX 150 eSP lebih berat lagi guys.
Mesin Teknologi eSP
Berbeda dengan mesin Yamaha NMAX yang dibekali dengan beragam teknologi mutakhir, Honda PCX 150 eSP hanya menggunakan mesin konvensional.. tidak menyematkan teknologi pada dinding silinder, yups hanya sebatas menggunakan silinder liner baja, dan juga enggak memakai forged piston melainkan hanya casting piston saja.
Oh iya guys.. seperti halnya Vario 125 dan Vario 150, Honda PCX sudah mengadopsi teknologi eSP. Teknologi eSP adalah kepanjangan dari “Enhanced Smart Power”, dengan mengadopsi teknologi eSP ini akan menambah efisiensi pembakaran dan mereduksi energi terbuang.
Selain itu teknologi eSP juga didukung oleh teknologi ISS yang mematikan motor secara otomatis ketika motor berhenti setelah 3 detik, dan akan hidup kembali cukup dengan memuntir grip gas. Hal ini bertujuan untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Kemudian juga dilengkapi teknologi ACG, dimana ACG berfungsi untuk mengurangi gesekan saat menghidupkan mesin sehingga starter terdengar halus.
Sebenarnya masih ada satu fitur pendukung eSP, yakni CBS tapi masuknya ke-sektor pengereman hehehe.. enggak apa-apa deh biar rame saya bahas disini ya guys.. CBS aka Combi Brake System ialah sistem pengereman dengan menarik tuas rem kiri maka rem belakang dan depan dapat berfungsi dengan optimal dan bersamaan. Bercerita pengalaman sedikit nih guys, testimoni saya pribadi yang pernah pakai skutik dengan fitur rem CBS sih enggak begitu mengenakan hehehe, yang saya rasakan dengan CBS jarak pengereman menjadi lebih jauh dari sistem pengereman pada umumnya. Bahkan pernah merasakan jari-jemari terasa agak kaku akibat jari terlalu sering menarik tuas rem tersebut dengan ekstra tenaga dari pada biasanya (IMHO,CMIIW). Semoga saja pada Honda PCX 150 eSP yang sudah dibekali dengan cakram depan-belakang, fitur CBS tersebut dapat berfungsi dengan maksimal.
Well, demikian artikel singkat kali ini guys… semoga mencerahkan ya..
Thanks for reading..!
Untuk calon konsumen, apa sih pertimbangan paling penting memutuskan memilih diantara keduanya pak?
Itu dia om, pahami spesifikasinya… Biar jelas mana yang lebih value for money.
Selain itu cari tau, seberapa baik pelayanan pabrikan pada bagian service dan ketersediaan sparepart.
Jangan nanti punya motor, giliran nyari sparepart susah.. indent juga ga jelas kapan dateng hehehe
Kalok baca artikel ini nmax menang yepp..
http://bikermendowan.id/2017/12/13/resmi-meluncur-honda-pcx-150-lokal-harga-spesifikasi/
Bukan saya yg bilang ya hehhee
Di aerox apa ada juga Forget piston sama diasyl cilinder
Ada om
Hehehehehe