Minta Yamaha M1 Ganti Mesin, Sebenarnya Rossi Sedang Menyindir Michelin

Yamaha M1 ganti mesin? hahahaha… sebuah topik yang diangkat oleh beberapa media dan blog yang cukup menggelitik bagi saya. Sejak dulu hampir semua pecinta balap MotoGP tau bahwa Yamaha M1 memang bukan jagonya lintasan lurus. Yamaha M1 merupakan motor balap spesialis tikungan, kalah ditrek lurus itu bukan masalah berarti buat Yamaha, karena masih bisa unggul dibanyaknya tikungan lintasan.
Namun prestasi Yamaha belakangan ini sedang meredup, setidaknya sudah 20an seri berlalu belum ada 1 pembalap Yamaha yang mampu meraih podium tertinggi. Jelas itu merupakan gambaran situasi yang sangat sulit sekali bagi pabrikan Yamaha di MotoGP.
Hingga beberapa waktu lalu Valentino Rossi sempat berkata agar Yamaha Mengganti mesin M1 dari 4 silinder inline menjadi V4. “Sepertinya masalah motor kami jelas. Ducati dan Honda memakai mesin V4 sedang kami mengandalkan mesin In-Line,” ungkap Valentino Rossi usai MotoGP San Marino dikutip dari Motorsportmagazine.com.
Hal yang membuat saya kaget ternyata media-media besar maupun blog secara spontan menelan mentah-mentah dan mengangkat ucapan Rossi. Ucapan tersebut soal meminta Yamaha M1 ganti mesin, wow.. ada apa ini? hehehe….
Yamaha M1 Ganti Mesin?
Padahal sebenarnya ucapan Valentino Rossi meminta Yamaha M1 ganti mesin adalah sindiran sarkas. Karena di era krisis ekonomi saat ini, merubah “pondasi rumah” sama saja dengan “bangun rumah baru”. Maksudnya begini, jika Yamaha M1 diganti mesinnya, itu artinya sama saja Yamaha harus membuat motor baru lagi nyaris dari nol. Jelas hal itu TIDAK MUNGKIN dilakukan oleh Yamaha.
Saya flash back ke era tahun 90an ya guys, pada waktu itu semua peserta MotoGP menggunakan mesin V500. Baik itu pabrikan Yamaha, Suzuki dan termasuk juga Honda. Kemudian memasuki era balap mesin 4 tak, semua pabrikan menggunakan basis mass production engine base.
Mau dibandingan dengan Suzuki yang juga pakai mesin 4 silinder inline? beda dong bro. Meski sama-sama 4 silinder inline, Suzuki punya keleluasaan dengan alokasi mesin sebanyak 9 buah untuk masing-masing rider. Belum lagi Suzuki juga boleh / terbuka untuk mengembangkan mesin sepanjang musim.
Kunci permasalahan mulai menemukan titik terang pada race MotoGP seri Thailand 2018. Tanpa perlu Yamaha M1 ganti mesi menjadi V4 terbukti Valentino Rossi dengan Vinales masih mampu tampil kompetitif dibarisan terdepan.
Sebenarnya Valentino Rossi masih bisa tampil lebih garang, hanya saja sepertinya enginer nampak masih takut setting grip roda belakang terlalu kuat. Mungkin khawatir kehilangan grip di sisa 10 lap terakhir. Hal itu terlihat kok saat Rossi mulai kesulitan pada sisa 7 lap terakhir , dan akhirnya mesti dilibas rekan 1 timnya yakni Vinales.
Sedangkan Maverick Vinales meski terseok-seok pada awal-awal lomba dimulai, perlahan mampu merangsek kebarisan terdepan. Maklum saja saat awal race berjalan tangki bensin Vinales masih penuh bro hehehe. Lain cerita ketika balap tersisa 5 lap, Vinales terlihat begitu garang diatas lintasan. Bahkan ketika kru mengirimkan komunikasi untuk mengganti mapping 3 pada sisa 3 lap terakhir, Vinales mulai mengancam Marquez dan Dovi didepan.
Ban Khusus Michelin Cocok Untuk Mesin 4 Silinder Inline
Mengapa tiba-tiba duo Yamaha bisa kompetitif dirace MotoGP Thailand 2018?… apakah Yamaha M1 ganti mesin? hehehe.. Jawabannya simple banget bro, karena ban yang di supply oleh Michelin sudah bagus dan cocok juga untuk karakter mesin 4 silinder inline. FYI Michelin memang merancang ban khusus untuk MotoGP seri Thailand.
Jika seterusnya ban yang di supply oleh Michelin bagus. Menurut saya kini PR serius Yamaha adalah bagaimana caranya membuat akselerasi motor lebih baik lagi saat keluar tikungan.
Well, semoga kedepannya Yamaha bisa terus kompetitif dipentas MotoGP ya. Agar race berjalan semakin seru dan menarik, tentunya tanpa repot-repot Yamaha M1 ganti mesin loh ya hehehehe.
Baca juga artikel menarik lainnya berikut ini:
Hasil Race MotoGP Thailand 2018: Marquez Tipu Dovizioso di Tikungan Terakhir!
Hasil Race Moto2 Thailand 2018: Murid Valentino Rossi Sapu Bersih Podium 1 dan 2!
di sektor satu kewalahan banget top speed sih udah lumayan tapi exit cornernya parah
Iya.. memang itu yang mesti dibenahi bro..
“Jika seterusnya ban yang di supply oleh Michelin bagus. Menurut saya kini PR serius Yamaha adalah bagaimana caranya membuat akselerasi motor lebih baik lagi saat keluar tikungan.”
hmm, berati hebat ya suzuki, Ducati dan Honda, bisa kompetitif pakai ban jelek sekalipun. wkwkwk
besok² valeban suruh jadi tim produksi ban Michelin MotoGP, biar ngerti apa bedanya ban yang bagus dengan yg jelek, wkwkk
#2019gantifederal
Jadi gini bro ampas..
Suzuki meski sama-sama 4 Silinder inline, doi punya keleluasaan lebih banyak..
Dapet hak konsesi bro, mesin dikasih lebih banyak… udah gitu boleh ngembangin mesin saat musim berjalan.
Nah Ducati & Honda kan pake V4. Ban Michelin saat ini cocok banget dengan karakter mesin tersebut.
Bagus disitu maksud saya juga cocok buat karakter mesin 4 silinder inline.
Oke ya?
Thanks for comment
Tapi saya kurang suka Mas untuk statement-statement Mas permana, seakan-akan Yamaha tergantung cuma dari BAN MICHELIN!! Saya percayalah Yamaha tidak seboborok itu. Masa balapan cocok2an sama ban, nanti ban nya 1 musim gak cocok terus nyalahin ban nya?? Ya nggak lah mas..
Mungkin iya performance Michelin di Buriram sangat baik, tapi saya yakin Yamaha tidak terlena begitu saja. Pasti ada yang diupayakan supaya performance mereka tetap stabil di semua race.
Sekian dan terima kasih
Faktanya memang permasalah terletak pada ban.
Selain itu ada juga faktor elektronik