Blogger Bukan Sales, Gak Perlu Misuh-Misuh Soal Data AISI Tertutup!

Data AISI yang berisi tentang distribusi sepeda motor dari pabrik ke dealer saat ini enggak lagi terbuka seperti dulu. Menurut pandangan saya sebagai seorang blogger tentu ini bukanlah suatu permasalahan, toh masih banyak kok hal yang bisa dijadikan bahan tulisan.

Mungkin bakal lain ceritanya jika idlihat dari sudut pandang sales sepeda motor ya bro, data AISI bisa jadi “senjata” andalan buat membujuk calon konsumen.

Kalau ada anggapan membahas data AISI distribusi sepeda motor se-Indonesia itu penting agar pabrikan-pabrikan terus berinovasi agar bisa bersaing, menurut saya itu keliru banget.. mainnya kurang jauh.

Jelas keliru, karena saat ini kenyataan dilapangan yang sering digembor-gemborkan motor paling laku dipasaran gak semuanya paling inovatif, kaya fitur dan value for money dikelasnya.  Perlu contoh? boleh bro, nih Yamaha Mio M3 misalnya. Punya mesin dengan cc terbesar dikelasnya bahkan dilengkapi teknologi DiASil Cylinder dan Forged Piston bergaransi 5 tahun, apa paling laku dipasaran? masih lebih laku Honda Beat yang masih pake mesin 110cc.

Apakah karena Honda Beat paling murah? enggak juga, Mio M3 dijual Rp.16.350.000,- dan Honda Beat CBS Rp.16.601.000,- versi website Wahana Honda.  Suzuki Nex II malah lebih murah lagi, tapi apa jaminan lebih laku? enggak.

Lain cerita dikelas menengah keatas, mayoritas konsumen sudah cerdas-cerdas, terlihat dari motor yang laku dipasaran sejalan dengan nilai value for money produk tersebut. Sebut saja Yamaha NMAX dan Yamaha XMAX 250 misalnya.

Ini menjadi bukti bahwa gak ada pengaruhnya membahas market share dengan produk yang semakin inovatif. Kalau memang ingin produk-produk yang ada di Indonesia ini semakin baik, semakin inovatif, kaya akan fitur dan value for money.. bukan gembar-gembor market share dong caranya, keliru!

Cara yang efektif itu ya terus mengedukasi pembaca tentang pentingnya melek otomotif, bisa menimbang value for money suatu produk. Jadi jika para pembaca sudah cerdas maka dengan sendirinya mereka akan membeli produk yang bagus, fitur berlimpah, pantas untuk dibeli.

Kalau mayoritas orang sudah cerdas melek otomotif, wah jargon-jargon motor anu paling irit yang lain boros, merek anu harga juak kembalinya bagus, merek anu punya nama besar dan juga ocehan para buzzer bakal gak ada ngaruhnya lagi. Ujung-ujungnya  sepeda motor yang enggak value for money tanpa pandang merek bakal gak laku dipasaran, dan pabrikan mau enggak mau mesti update produk tersebut  dilirik pembeli.

Nah kalau ada blogger misuh-misuh karena data AISI “diumpetin”, agak aneh juga sih menurut saya.  😀

Yuk bagikan artikel ini...

One comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *