Ini Alasannya Mengapa Teknologi VVA Yamaha Enggak Ada di Motor 250cc

Saat ini teknologi VVA sudah begitu banyak dikenal oleh para pecinta sepeda motor di Indonesia. Ya teknologi VVA dan blue core membuat Yamaha menjadi selangkah didepan para pesaingnya yang masih setia menggunakan mesin “konvensional”.

Teknologi Blue Core saat ini sudah diterapkan dibanyak skutik Yamaha mulai dari 125cc hingga 155cc. Sebut saja seperti Mio Series, X-Ride, Soul GT, FreeGo, Lexi, Aerox hingga NMAX. Sedangkan teknologi VVA blue core saat ini bisa ditemui pada Yamaha NMAX, All New NMAX, Aerox 155, dan Lexi. Jajaran motor sport juga sudah ada loh yang pakai teknologi VVA tetapi tanpa blue core ya, sebut saja Yamaha R15, MT-15, Vixion-R dan XSR155.

Alasan Teknologi VVA Tidak Ada di Motor 250cc

Nah pertanyaannya kenapa sih teknologi VVA gak ada di Motor 250cc Yamaha? Hm… Biar gak bingung yuk kita cari tau dulu apa sih fungsi dan cara kerja VVA.

Jadi begini penjelasan simpelnya bro, ketika sepeda motor berlari dibawah putaran mesin 6.000 rpm maka akan bekerja pada profil kem isap satu yang sengaja dibuat untuk putaran mesin rendah. Saya lanjut ya bro, kemudian ketika mesin digeber melebihi 6.000 rpm maka secara otomatis selenoid akan diperintahkan ECU untuk mendorong rocker arm isap pindah ke profil kem yang lebih tinggi.

Saat saat deselerasi pun seperti itu bro, ketika putaran mesin kurang dari 5.500 rpm otomatis dorongan selenoid actuator akan berhenti sehingga mesin bekerja di profil kem yang lebih rendah. Jadi dengan menerapkan Teknologi VVA maka mesin mendapatkan keunggulan ganda. Pertama dari sisi tenaga mesin menjadi terus mengisi di setiap putaran mesin, dan yang kedua juga sekaligus membuat konsumsi BBM jadi lebih hemat.

Model keren, mesin yang powerful sekaligus hemat BBM merupakan tuntutan yang diinginkan oleh kebanyakan konsumen dikelas 125-155cc. Dulu sih hampir mustahil memenuhi tuntutan disektor mesin tersebut. Pilihan yang ada hanyalah hemat BBM tapi gak powerful dengan mesin SOHC konvensional, atau powerful tapi boros dengan mesin DOHC.

Nah Yamaha dengan cerdas memberikan solusi atas tuntutan tersebut dengan membuat mesin SOHC 4 Valve + VVA di  mesin motor sport dan juga tambahan teknologi blue core dimesin motor metiknya.

Terus kenapa sih dikelas 250cc Yamaha enggak pasang teknologi VVA juga? alasannya sederhana bro, dikelas ini konsumen tuntun mesin yang powerful dan gak terlalu perduli konsumsi BBM yang irit. Adapun terkadang keluar pertanyaan berapa sih konsumsi BBM XMAX, R25 atau MT25 sekali isi penuh, itu hanya sebatas ingin tau sekali isi BBM kira-kira moor tersebut bisa menempuh berapa ratus kilometer.

 

Yuk bagikan artikel ini...

4 comments

  • Draco

    Hmm, selain itu secara teknis jga cukup merugikan buat mesin multi silinder, karena camshaft lbh panjang, jdi beban puntir cam lbh besar perlu material lbh kuat, jelas pengaruh k harga, itu baru cam saja, rocker arm???
    Pasti perlu rocker arm, nah inilah yg bikin rumit, selain kepala silinder jadi rumit, banyak part, putaran mesin 2 silinder yg lbh tinggi jelas reliability valvetrain jdi taruhan dsini, desain kepala silinder harus d rombak total jadi sangat pengaruh jga k harga, makanya jarang yg pake model vva gini d motorsport multisilinder dohc, karena rumit n mempengaruhi reliability, paling hanya pengaturan timing secara sederhana saja

  • Telo godok

    Mengapa tdk mengadopsi vvti yg sdh jelas kinerjanya system itu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *