Bagus di Awal, Kini Yamaha Alami Krisis Mesin Hingga Kesulitan Konsisten Bersaing

Sangat tidak diduga sebelumnya kalau tahun ini Yamaha alami Krisis Mesin. Ya, karena Yamaha tampil sangat menjanjikan diawal-awal perlombaan MotoGP dimulai. Hal itu terlihat pada hasil cemerlang Quartararo yang berhasil menjuarai balap MotoGP seri ke-1 dan juga tidak kalah hebat Maverick Vinales berhasil jadi juara ke-2.
Apalagi di seri ke-2 bro, seolah Yamaha ingin menunjukan dominasinya, semua podium diborong sama rider Yamaha. Peringkat pertama ada Quartararo, peringkat kedua Maverick Vinales dan juara ketiga diisi oleh rider senior yakni Valentino Rossi. Selanjutnya pada seri ke-3 giliran Morbidelli yang mewakili Yamaha berada diatas podium ke-2.
Dibalik cemerlangnya prestasi Yamaha pada 3 race pertama, siapa sangka disaat yang bersamaan Yamaha alami kriris mesin yang sangat mengganggu. Sebenarnya hal ini sudah terendus sejak seri pertama, saat Valentino Rossi gagal finish. Terakhir infonya yang bermasalah pada mesin Yamaha M1 tepatnya terletak pada bagian katup.
Untuk mengatasi problem ini, dikabarkan Yamaha terpaksa mesti kurangi power mesinnya hingga 3000rpm. Padahal sudah menjadi rahasia umum kalau Yamaha kalah dari sisi top speed dibanding beberapa tim pabrikan lainnya di MotoGP.
Terlepas dari kesalahan timnya Maverick Vinales yang kekeuh pakai pengereman versi standar (berlawanan dengan saran dari Brembo). Mungkin berkurangnya power Yamaha M1 juga jadi salah satu faktor penyebab blongnya rem Maverick Vinales.
Ya sederhananya begini bro, karena power M1 kurang bertenaga maka para rider bakal nge-push motornya untuk melakukan late braking lebih sadis lagi sebelum masuk ketikungan. Dengan begitu diharapkan bisa mengejar ketertinggalan saat ditrek lurus dari pembalap lainnya.
Well, semoga saja Yamaha dapat segera keluar dari masalah yang tidak terduga ini. Karena bukan apa-apa nih bro, dengan absennya Marc Marquez dalam waktu yang cukup panjang, peluang meraih juara dunia semakin terbuka lebar.