Beli Kendaraan Jangan Asal suka, Sesuaikan Juga Kompresin Mesin Dengan Kemampuan Ekonomi

Sejak kabar BBM jenis Pertamax naik, media sosial langsung mendadak ramai. Iya bro, ramai banget yang menentang kenaikan harga BBM jenis Pertamax, seolah-olah semua orang pakai Pertamax.

Padahal kalau mau sedikit berfikir, yang namanya BBM non subsidi ya harganya memang fleksibel bro. Harga biasanya mengikuti perkembangan harga minya internasional. Beda sama Pertalite yang harganya stabil, ya wajar dong namanya BBM bersubsidi.

Terus juga banyak juga netizen yang bilang, wah saatnya beralih ke SPBU swasta (karena harganya beda tipis sekarang). Eh, gak semudah itu ferguso. Setau saya SPBU swasta juga ngambil bahan dari Pertamina. Jadi sederhananya, kalau Pertamina naik ya otomatis SPBU swasta naik juga.

Daaan terbukti kan, tanggal 2 April 2022 SPBU swasta naiiiik lumayan banyak tuh harga BBMnya hehehe.

Sesuaikan Kompresi Mesin Dengan Kemampuan Ekonomi

Biasanya orang beli motor itu tolak ukurnya asal suka, spek sesuai harapan atau yang leasingnya gampang ACC pengajuan kredit. Padahal ada satu hal loh yang gak kalah penting yang mesti jadi bahan pertimbangan saat beli motor baru.

Setiap beli kendaraan baik itu baru maupun bekas, jangan cuma lihat model dan speknya aja bro. Kalian mesti lihat juga tuh berapa kompresi mesinnya, jangan sampai kelupaan!

Jika kemampuan ekonomi masih terbilang biasa-biasa saja, usahakan beli kendaraan yang memiliki kompresi mesin yang rendah. Kenapa?

Karena kompresi mesin itu berkaitan dengan pilihan jenis bahan bakar yang paling ideal. Jika kemampuan ekonomi masih berkutat pada BBM bersubsidi Pertalite, kalau bisa hindari membeli kendaraan dengan kompresi diatas 10:1.

Karena jika anda membeli kendaraan dengan kompresi tinggi, itu artinya secara tidak langsung anda sudah siap dengan konsekuensinya yakni memakai BBM non subsidi.

Namanya juga BBM non subsidi, kapanpun harganya bisa naik-turun, gak usah kaget hehehe.

Nah yang punya motor / mobil kompresi rendah ya gak perlu ribut-ribut, wong make Pertalite juga sudah cukup.

Yuk bagikan artikel ini...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *